PisangSale, pada dasarnya adalah penganan khas Aceh pesisir timur. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan kota Banda Aceh hari ini, beberapa penganan khas Aceh mulai merambah pasar-pasar di kota Banda Aceh. Tak terkecuali Pisang Sale Red Golden. Pemiliknya, berasal dari kabupaten Pidie Jaya. Haisobat 👋Gimana kabarnya?Pujisyukur jika masih pada sehat dan semangat.Kali ini kita mau buat jajanan pisang sale, kalo ada yang belum tau bisa simak ya p CaraMembuat Pisang sale dan Informasi Kandungan Gizinya. by Xiaowen. January 15, 2019. Pisang adalah salah satu buah yang hanya bisa ditemukan di negara tropis. Iklim Indonesia sangat mendukung pertumbuhan buah yang tinggi akan kandungan vitamin C ini. Pohon pisang bisa dengan mudah tumbuh di tanah-tanah kosong. 7Sale Pisang Goreng Khas Aceh. Resep yang satu ini berasal dari Sabang. Bahan-Bahan: 3 sisir pisang; Lidi secukupnya; secukupnya Tepung terigu; Udara secukupnya; sejumput Garam . Cara Membuat Keripik Sale Pisang Goreng Khas Aceh: Potong pisang tipis-tipis, kemudian diletakkan di piring atau tempat lain lalu dijemur beberapa hari. Ada3 (tiga) cara pembuatan sale pisang, yaitu : 1. Cara tradisional dengan menggunakan asap kayu 2. Cara pengasapan dengan menggunakan asap belerang 3. Cara basah dengan menggunakan natrium bisulfit. Proses pengasapan dengan menggunakan belerang berguna untuk : * Memucatkan pisang supaya diperoleh warna yang dikehendaki * Mematikan mikroba (jamur, bakteri) * Mencegah perubahan warna. Resep Pisang Sale Goreng 10 buah pisang ambon 100 gr tepung beras PisangSale adalah bisa Grameds temui hampir di seluruh Indonesia, salah satunya di Aceh. Kudapan yang memakai bahan baku pisang yang ditaburi gula lalu dikeringkan ini sangat pas menjadi oleh-oleh karena lezat dan tahan lama meskipun tanpa pengawet. Legitnya pisang ini selalu disukai oleh semua usia, pantas saja jika dijadikan makanan favorit keluarga. 28. Gulai Kambing Khas Aceh. Gulai Kambing Khas Aceh suda terkenal akan kelezatannya. Kuetimphan Aceh memiliki aneka ragam rasa seperti timphan srikaya, timphan kelapa, timphan labu dan beberapa varian lainnya. Kali ini, memberikan resep dan cara membuat kue timphan yang terbuat dari labu kuning dilansir dari cookpad.com. Berikut adonan dan cara membuatnya: Bahan-bahan. 300 gr labu kuning; 300 gr tepung ketan Husniberkisah, mulanya dia sebagai agen penjual pisang sale di Banda Aceh. Namun tiba-tiba pisang di Aceh terkena hama yang membuat harga pisang sale melambung tinggi. Dari sebelumnya hanya Rp 15 ribu per kilogram naik drastis menjadi Rp 40 ribu per kilogram, dan harga jual Rp 50 ribu sekitar 4 tahun lalu. 9z7aGO8. Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 9c154760-0a35-11ee-bd06-7853776c5576 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya. Saat punya banyak pisang dan takut busuk, cobalah mengolahnya menjadi sale. Rasanya manis dan legit dengan tekstur renyah membuatnya cocok dijadikan camilan. Makin nikmat disantap sambil ngopi atau perlu bingung beli di luar, kamu bisa membuatnya sendiri dengan resep di bawah Selain pisang, ini bahan yang harus kamu Bahan-bahan 20 buah pisang Ambon matang 200 gram tepung beras 100 gram tepung sagu ½ sendok teh vanili 400 ml air bersih 6 sendok makan gula pasir Air kapur sirih secukupnya 2. Cara membuat sale Cara membuat Kupas kulit pisang Ambon. Iris pisang tipis dan memanjang, lakukan hingga habis. Siapkan nampan atau wadah untuk menjemur pisang. Jemur pisang di bawah terik matahari hingga kering. Kalau tidak ada matahari atau sedang hujan, kamu bisa melakukan pengeringan dengan oven. Panaskan minyak secukupnya, lalu goreng pisang hingga warnanya kecokelatan. Gunakan api sedang, supaya matangnya merata. Angkat dan tiriskan. Untuk membuat bahan pencelup, siapkan wadah, lalu masukkan tepung beras, tepung sagu, gula pasir, vanili, air kapur sirih, dan air. Aduk hingga semua bahan tercampur rata. Celupkan pisang ke dalam adonan, lalu goreng kembali pisang untuk dijadikan sale. Goreng hingga warnanya berubah kecokelatan lagi, angkat dan tiriskan. Sale pisang siap disantap. Baca Juga Resep Pisang Bakar Gulung & Cara Membuatnya, Ide Unik Tuk Usaha 3. Cara memilih pisang yang Memilih pisang yang berkualitas tidak terlalu sulit. Ada beberapa tips memilih pisang dengan kualitas bagus. Pertama, jangan khawatir kalau pisangmu punya banyak bintik cokelat. Bintik cokelat merupakan ciri pisang yang ranum dan manis. Pisang ini cocok untuk dimakan dan diolah menjadi bahan Pisang yang matang terlihat dari permukaannya yang bulat pisang belum matang bisa dilihat pada ujung bawahnya. Bentuknya masih kotak dan seakan terpisah dari itu, kamu juga bisa melihat tandan pisang. Pisang matang punya tandan berwarna hijau segar. Jangan memilih yang sudah kering dan Terakhir, sentuh permukaan kulitnya. Pisang matang punya kulit yang halus dan lembut. Sedangkan yang masih mentah, kulitnya terasa kesat saat disentuh. Itulah beberapa tips memilih pisang berkualitas. Selamat mencoba membuat sale pisang di rumah! Baca Juga 10 Kreasi Unik Gorengan Berbahan Dasar Pisang, Rasanya Lebih Ciamik Saya, awalnya tak percaya bila di Banda Aceh, ada pabrik makanan yang sudah berumur cukup tua ini. sampai bang Hotli mengabarkan kalau ia ingin meliput kegiatan pembuatan pisang Sale tak jauh dari makam Syech Kuala. Rugi sekali rasanya bila momentum ini saya lewati begitu saja. Jadilah saya ikut bersamanya. Jarum jam masih menunjukkan pukul sembilan pagi. Tangan bang Ishak, bang Martunis dan kak Leha, sudah terampil memisahkan pisang Wak dari tandannya. Cukup cekatan. Dua pria muda ini, sudah melakukannya selama hampir setahun belakangan ini. Sedangkan kak Lela, sesekali menggebuk pisang yang sudah matang dengan rolling kue. Bang Martunis, Bang Ishak, dan seorang warga sekitar tengah mengupas pisang Satu persatu pisang Wak musa acuminata yang sudah matang pindah ke dalam ember hitam ukuran sedang. Saban kali wadah hitam bulat itu penuh, bang Ishak dengan cekatan mengangkutnya ke ruang pemanggangan. “ini harus di sale diasapi sampai dua hari dua malam. Sampai benar-benar matang. Apinya juga harus diatur agak kecil. Jangan terlalu panas. Biar rasanya enak dan warnanya bagus, tidak terlalu hitam” ujar bang Ishak sembari membolak-balikkan pisang yang sudah diasapinya sejak kemarin siang. Sesekali, Ia memeriksa api pembakaran. Sesekali, ia hanya berdiri dan memandangi satu persatu tungku pisang. Asap dari tungku mengisi hampir seluruh ruangan di pagi itu. Memandanginya, membuat saya terjebak dalam nostalgia rumah nenek kala menjelang Idul Fitri. Pisang Sale, pada dasarnya adalah penganan khas Aceh pesisir timur. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan kota Banda Aceh hari ini, beberapa penganan khas Aceh mulai merambah pasar-pasar di kota Banda Aceh. Tak terkecuali Pisang Sale Red Golden. Pemiliknya, berasal dari kabupaten Pidie Jaya. Lalu, tatkala permintaan semakin besar dari kota Banda Aceh, ia pun memutuskan untuk memulai usahannya di kota paling utara Indonesia ini. Penganan khas Aceh ini, memang sudah menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Aceh. Biasanya, peminat paling ramai adalah turis yang berasal dari negeri jiran, malaysia. Rasanya yang manis dan legit, membuat siapapun yang menikmatinya tak ingin berhenti di satu bungkus saja. menuangkan pisang ke tungku pemanggangan Jauh sebelum Aceh mulai menjadi salah satu destinasi wisata, Pisang Sale, memang sudah menjadi penganan wajib disajikan bila hari raya idul fitri tiba. Pisang yang diolah dengan cara tradisional dan tidak menggunakan pengawet ini, menurut penuturan beberapa orang dipercaya telah ada sejak era kerajaan Samudra Pasai. Saya berdiri, mematung. Menikmati aroma pisang yang mulai matang. Satu persatu dikutip, lalu mulai dibungkus dengan ukuran rata-rata 200 gram perbungkusnya. “kalau pisangnya tidak habis, kami akan mengolahnya menjadi pisang sale goreng” ujar kak lela, yang sedari awal ketibaan saya sibuk memukul-mukul pisang sale sampai pipih dengan menggunakan rolling kue. “Nanti dia di jemur lagi sampai benar-benar kering. Baru setelah itu dia akan digoreng dan siap kembali ke pasar”. Ungkap kak Lela sambil terus menerus menggebuk pisang Sale sisa dari pasar. Wajar produk pisang ini tak tahan lama lalu sering berlebih. Bukan karena tak laku, akan tetapi karena pengelohannya yang tidak menggunakan bahan pengawet. Sehingga hal tersebut membuatnya tak terlalu tahan lama. Pabrik yang berada di kawasan Alue Naga, Banda Aceh ini, sudah berdiri lebih dari enam tahun. Dengan total sekitar enam orang pekerja yang sebagian besar adalah perempuan. Dalam seharinya, mereka memproduksi sampai 50 kg Pisang Sale. Pasar yang disasar masih seputaran Banda Aceh. eh, ada penampakan hihi Namun, saya harus mengakui, jika kids zaman now mungkin tak terlalu kenal dengan penganan yang satu ini. Beberapa penganan luaran Aceh mulai merambahi pasar-pasar yang berada di kota yang luasnya hanya 62 km persegi. Sebut saja, bika Ambon, bolu Napoleon dan lain sebagainya. Walaupun tampilannya tidak menarik, dibalik itu semua, Pisang Wak memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh. Apalagi bila ia sudah diasapi. Salah satunya adalah dapat mengurangi sakit Maag. Bukan, bukan karena pisang itu mengenyangkan. Akan tetapi senyawa organik dalam pisang merangsang aktivitas sel-sel di lapisan perut untuk membangun pelindung terhadap asam. Pisang juga mengandung inhibitor protease, yang menghilangkan bakteri berbahaya yang dikaitkan dengan perkembangan radang perut. sumber wikipedia pisang Wak musa acuminata Dan masih begitu banyak manfaat lainnya dari pisang tersebut. Tapi, zaman sudah canggih. Tak semuanya akan peduli akan hal tersebut. Terpaan kerasnya persaingan usaha, invasi produk-produk dari luar Aceh. Membuatnya harus bertahan dan terus bertahan. Saya, terkadang merasa miris dan bangga sekaligus. Miris karena Banda Aceh hari ini, sudah begitu banyak makanan “impor” yang perlahan mulai menggerus makanan-makanan nostlagia saya kala masih kanak-kanak. Bangga, karena melihat pisang Sale ini masih mampu bertahan. Entah berapa lama, saya pun tak berani mengira-ngira. Satu hal yang pasti, saya senang bisa melihat langsung proses pembuatan penganan legendaris Aceh ini. Jadi, bila kamu ke Aceh suatu hari ini, jangan sampai lupa merasakan nikmatnya pisang Sale. Sampai ketemu di Aceh ya sobat... Bang Ishak tengah mengecek pisang Sale yang hendak di angkat. Siap dijual